Senin, Januari 20, 2025
spot_img
BerandaRIAUDi atas Air di bawah Air

Di atas Air di bawah Air

Kampar Kiri, Tiga jam setelah perjalanan dilalui, tiba-tiba hujan turun dengan deras saat tim Ekspedisi Dakwah Pedalaman menelusuri sungai Subayang.
Kondisi ini tentu menambah tingkat kesulitan menembus arus sungai yang tampak semakin deras.

Hari itu, Sabtu 25 November 2023 tepat pukul 09.00 wib, tim yang berjumlah 6 orang diantaranya; Muhammad Ihsan (koordinator SIGAP), Usman Asy Syafi’I (guru ponpes Khoiru ummah), Hardi Susandi (Koordinator Komunitas Cinta Masjid), Abdul Muhib (guru tahsin Al Barqy), Beni Desrizal (guru tahfidz), dan Irawadi (mitra lapang), bertolak menuju dusun Dua, desa Ludai, kecamatan Kampar Kiri Hulu, kabupaten Kampar, Riau.

Dalam tajuk kegiatan Ekspedisi Dakwah Pedalaman Sungai Subayang untuk melakukan serangkaian kegiatan dakwah (tabligh akbar dan pengajian) dan mengantarkan amanah bantuan untuk bangun masjid pedalaman (masjid Nurul Iman) berupa granit, plafon, semen dan bantuan untuk warga yaitu Al Quran, buku iqro, sembako, baju layak pakai dan zakat.

Perjalanan diawali melalui jalur darat hingga desa Gema selama 4,5 jam dikarenakan beban berat yang dibawa kendaraan. Sesampai di pelabuhan desa Gema, barang-barang segera dipindahkan ke perahu yang berjumlah 5 unit.

Pukul 14.30 wib tim bergerak cepat menelusuri sungai Subayang.
Awal perjalanan cuaca cukup cerah, namun ketika 3 jam berlalu, tiba-tiba hujan deras mengguyur kawasan hutan Rimbang Baling tersebut.
“Berbalik arah tentu tidak mungkin, ekspedisi harus terus dilanjutkan dengan berbagai resiko dan kemungkinan yang akan terjadi karena ini sudah menjadi komitmen tim untuk berani memasuki daerah-daerah yang sulit dijangkau dan terisolir”, ujar Ihsan sebagai koordinator lapangan.

Beberapa titik palung dan jeram harus dilewati disertai derasnya arus sungai.
Alhamdulillah, pukul 18.30 wib perahu yang membawa tim dakwah sampai di lokasi kampung, disusul 4 perahu barang bantuan tiba pukul 19.30 wib. “Bersyukur semua tim dan barang bantuan amanah dari donatur selamat sampai di tujuan walau harus berjuang fisik dan mental”, tambah Hardi dari komunitas Cinta Masjid.

Sesuai rencana kegiatan, malam itu langsung dilaksanakan tabligh akbar dengan tema ‘Menjadi Orangtua yang Dirindu Surga’ di masjid Nurul Iman di desa Ludai.
“Jadilah orangtua yang mendidik anaknya dengan Islam yang kelak menjadi para penghuni surga yang dirindukan”, jelas Ustadz Usman dalam acara tersebut.

Malam itu juga sekaligus dilakukan penyerahan bantuan untuk bangun masjid (granit, plafon dan semen) kepada pengurus masjid dan bantuan untuk warga berupa Al Quran, buku Iqro, baju layak pakai dan zakat.
“Saya mewakili pengurus dan warga mengucapkan banyak terimakasih kepada tim dan donatur yang mau membantu kami di kampung ini”, ucap pak Manaf selaku tokoh di desa Ludai tersebut.

Esoknya, kegiatan dilanjutkan pengajian setelah sholat Subuh berjamaah dan membentuk rumah tahfidz serta mengajarkan metode tahsin oleh Ustadz Abdul Muhib.

Sambutan warga kampung menyambut tim sangat baik sekali, mulai dari menjemput menggunakan perahu, membantu upaya penyelamatan tim dan barang bantuan saat hujan deras saat perjalanan ke lokasi hingga menyiapkan tempat istirahat, hidangan makanan (berupa ikan sungai tangkapan warga dan buah durian dari hutan ditambah ketan). Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan di dunia dan akhirat.

Pukul 10 pagi tim berangkat pulang yang dilepas oleh warga kampung, dan tiba di Pekanbaru pukul 19.30 wib disambut guyuran hujan.

Semoga hujan saat berangkat dan pulang menjadi pertanda bahwa ekspedisi ini mendapatkan ridho dan keberkahan dari Allah SWT.

Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan ‘Ekspedisi Dakwah Pedalaman Sungai Subayang’ dan penyaluran bantuan telah ditunaikan dengan baik dan lancar.
Bersyukur kepada Allah SWT seluruh tim personil selamat, sehat dan tetap solid.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya -jazakumullah khayran jazaa- disampaikan kepada seluruh tim dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, baik langsung maupun tidak langsung.

Terutama kepada donatur muhsinin dan wakifin yang telah memberikan kepercayaan amanahnya kepada penyelenggara kegiatan yaitu Yayasan Sinergi Bangun Peradaban.
“Semoga curahan dan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan dana dibalas Allah SWT dengan pahala yang terus mengalir dan dicatat sebagai pemberat amal sholeh di yaumil akhir kelak’, ujar Ihsan.

“Dan semoga kegiatan berikutnya memberikan banyak manfaat bagi warga terisolir dan pedalaman, khususnya di daerah Riau. Insya Allah,” tambahnya.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments