riautoday.com-Jakarta – Modern, segar, dan lebih andal, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi sistem kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta pascarevitalisasi dilakukan PT PLN (Persero). Revitalisasi ini mencatatkan sejarah karena merupakan yang paling signifikan dilakukan sejak Presiden Soekarno masih menjabat atau 63 tahun silam,Jum’at 04/08/2023.
Keberhasilan ini tentunya tak lepas dari perjuangan seluruh insan PLN yang berdedikasi penuh dalam merevitalisasi jaringan listrik Istana. Salah satunya Edi Yudistira (34), pegawai PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Menteng yang juga sebagai Team Leader Keandalan Istana Kepresidenan, dirinya mengungkapkan perubahan signifikan terjadi setelah direvitalisasinya listrik Istana.
“Dulu gardu-gardu tersebar di setiap gedung di wilayah Istana Kepresidenan, kami melakukan pengukuran beban secara langsung satu persatu ke semua gedung setiap satu minggu sekali. Begitupun jika terjadi gangguan, kami harus datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan,” ujar Edi pada peresmian Revitalisasi Kelistrikan Istana Presiden Jakarta (01/08).
Bersama 18 pekerja lainnya, ayah dari dua anak ini bergantian standby 24 jam penuh memastikan jaringan listrik Istana selalu dalam kondisi aman, rotasi tugas diberlakukan dengan sistem shift, masing–masing 8 jam per- shift -nya. Jika sebelum direvitalisasi ruangan kerja berdekatan dengan panel listrik yang cukup berisiko, selain itu juga bangunan sudah lama sehingga terlihat rentan, kotor, dan tidak nyaman, kini ia dan temannya sangat bersyukur, ruangan control center sangat aman, nyaman, luas, dan bersih serta dilengkapi teknologi terkini.
Hal senada juga dipaparkan oleh pegawai lainnya, Andi Maranatha Tobing (31) pegawai PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Jakarta yang menjelaskan, PLN telah berhasil melakukan penguatan sistem kelistrikan dan menata ulang infrastruktur kelistrikan Istana dengan menerapkan teknologi paling modern.
“Dulu, kalau ada gangguan, perintahnya manual pakai HT (radio komunikasi) dan kami lari kesana kemari ke genset, ke UPS (Uninterruptible Power Supply) dan melakukan pengaturan beban secara langsung dari titik gangguan. Sekarang semua sudah digital, perintahnya ke sistem sudah otomatis, monitoring dan pengaturan beban juga sangat cepat dan tanpa kedip karena menggunakan mekanisme pengamanan berlapis,” ucap Andi.
PLN telah berhasil melakukan penguatan sistem kelistrikan dan menata ulang infrastruktur kelistrikan Istana dengan menerapkan teknologi paling modern. PLN mengubah sistem kontrol kelistrikan yang semula terpencar menjadi satu sistem kontrol yang terkonsolidasi. Hal ini untuk memitigasi gangguan dan kecepatan penanganan jika ada kendala.
”Jadi ketika terjadi gangguan di satu penyulang maka akan ada sistem otomatisasi untuk melakukan self healing atau pemulihan kelistrikan dengan sendirinya. Sistem ini dijamin tanpa kedip, karena sudah dilengkapi dengan UPS,” ujar Andi.
Kandung Dwi Ridho Pangestu (30), yang juga merupakan pegawai PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Jakarta dan sedang menjadi petugas pembantu di control center powerhouse Istana Negara menceritakan, pengalaman dan kesan terhadap infrastruktur ini.
”Istana Negara itu adalah lokasi yang vital dan VVIP, sehingga tidak dimungkinkan dilakukan pekerjaan konstruksi di hari kerja. Sehingga, kami diharuskan bekerja ekstra di weekend atau hari libur dan mengoptimalkan waktu yang cukup terbatas untuk menyelesaikan dengan kualitas terbaik. Walaupun kami harus bekerja ekstra namun hasilnya sangat memuaskan, disini infrastruktur kelistrikan dibangun dengan konsep green, beautiful dan smart berbasis artificial intelligence yang serba otomatis,” ucap Kandung.
Berkat kegigihan dalam berjuang merevitalisasi listrik Istana, kini jerih payah mereka terbayarkan. Secara tidak langsung upaya mereka juga akan meningkatkan kewibawaan bangsa Indonesia di mata internasional karena berhasil menghadirkan sistem kelistrikan Istana Kepresidenan yang lebih modern dan andal.
Di samping itu, Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya bagi segenap insan PLN yang dengan gigihnya mampu menjalankan misi kenegaraan ini.
”Keberhasilan ini merupakan keberhasilan kita semua, terima kasih atas dedikasi, jerih payah, dan kegigihannya dalam merevitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan. Ini tidak mungkin tercapai jika kita tidak kompak, ulet dan bersungguh-sungguh,” ungkap Darmawan.
Darmawan melanjutkan, keberhasilan ini akan dijadikan sebuah model prototipe baru dari perangkat kelistrikan di infrastruktur utama kenegaraan.
”Revitalisasi ini kita lakukan dengan pendekatan state of the art of technology infrastructure, keseluruhan metode dan keunggulan infrastruktur ini akan kita terapkan juga nantinya pada Ibu Kota Negara (IKN) dan infrastruktur utama di lokasi penting lainnya,” tutup Darmawan.